INN.co.id- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendesak, Perusahaan
Bongkar Muat (PBM) TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) dan Badan Usaha
Pelabuhan (BUP) seperti PT Pelindo membangun persamaan persepsi dan
penafsiran yang sama dalam penyelenggaraan kegiatan bongkar muat di
pelabuhan.
“Saat ini masih banyak permasalahan yang dijumpai pada PBM, TKBM, dan
BUP,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla)
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Capt. Bobby R Mamahit saat
menyampaikan sambutan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dalam seminar
“Tantangan dan Peluang Bongkar Muat pada Permenhub 60/2014” di Jakarta,
Rabu (24/2/2015).
Permasalahan yang sering dijumpai antara lain PBM yang melakukan
kegiatan bongkar muat di pelabuhan berdasarkan penunjukan dari pemilik
barang atau perusahaan angkutan laut nasional.
Tapi di beberapa pelabuhan yang diusahakan, PBM yang ditunjuk harus
bekerja sama dengan BUP selaku pengelola terminal dengan dalih
pengendalian percepatan target produktivitas atau memberikan konstribusi
kepada BUP dengan penetapan besarannya dilakukan secara sepihak oleh
BUP.
Permasalahan lainnya, BUP mengusai sarana dan prasarana kepelabuhanan
serta diberikan kewenangan untuk melakukan seluruh segmen usaha di
pelabuhan, termasuk kegiatan bongkar muat di pelabuhan, sehingga pangsa
pasar bongkar muat sebagian besar dikuasai oleh BUP. Sehingga sering
terjadi BUP memberikan tarif di bawah tarif OPP/OPT dan upah TKBM yang
telah disepakati.
“Masih ada juga diskriminatif oleh PT Pelindo terhadap perusahaan
angkutan laut yang dilayani oleh PBM PT Pelindo dan PBM non P Pelindo di
beberapa pelabuhan yang diusahakan,” ujarnya.
Sedangkan beberapa permasalahan di TKBM adalah masih didominasi
kategori unskilled labor dan sering terjadi over supply. Selain itu
dampak biaya jasa TKBM lebih besar dibandingkan dengan jumlah TKBM yang
benar-benar bekerja atau jam kerja seharusnya.
“Sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam menghadapi masalah bongkar
muat ini, pemerintah terus melakukan sosialisasi PM 60/2014 tentang
Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang Dari dan Ke Kapal,”
ujarnya. (jef) SUMBER
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar