Pages

Jumat, 31 Januari 2014

Ribuan Penganggur Terserap di Area Industri Arar




Jumat, 4 Oktober 2013

AIMAS (Suara Karya): Bupati Sorong, Dr Stefanus Malak, M.Si, mengatakan, warga kabupaten itu boleh berbangga karena 6.500 tenaga kerja kini terserap di Area Industri Arar, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Ini baru empat perusahaan yang menanamkan investasinya di Arar, sedangkan lahan yang disiapkan Pemda Kabupaten Sorong 6 ribu hektare untuk perluasan area industri Arar tersebut. Pelabuhan Arar kemarin diresmikan dan pengoperasiannya dipercayakan kepada PT Pelindo IV Sorong.

"Saat ini, pengangguran menjadi masalah besar di mana-mana termasuk di Papua Barat. Beruntung di Kabupaten Sorong kini mulai bernapas lega karena tercatat 6.500 tenaga kerja terserap pada perusahaan-perusahaan yang beroperasi di area industri Arar yang kini mulai difungsikan," kata Stefanus Malak melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sorong, Drs Sudirman, MSi.

Perusahaan yang telah beroperasi di sana antara lain Semen Gresik, Pertamina, pabrik tekstil, dan perusahaan aspal curah. Di samping itu sejumlah perusahaan perikanan juga beroperasi di sana.

Dengan beropersinya perusahaan-perusahaan di Area Industri Arar, pertumbuhan ekonomi keluarga masyarakat di sekitarnya pun berkembang. Sebagai contoh, masyarakat sekitarnya makin leluasa menjual hasil perkebunan seperti sayur, buah-buahan, ikan segar kepada ribuan karyawan di industri Arar tersebut.

Begitu juga para nelayan di sekitarnya, makin giat untuk memburu ikan di laut karena pemasarannya cukup di karyawan Industri Arar saja.

Di tempat yang sama, Direktur Personalia Umum, Herman Pasoroan H mengatakan, dengan beroperasinya Pelabuhan Arar yang dipercayakan pengelolaannya kepada PT Pelindo IV Sorong, maka ke depan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sorong berkembang pesat.

"Satu daerah akan berkembang pesat apabila para stakeholdernya pandai mebaca peluang investasi ke daerahnya. Dan Kabupaten Sorong memiliki peluang investasi itu saat ini," kata Herman.

Kepala Bagian Humas Kabupaten Sorong, Marthen Nebore, M.Si, mengatakan, eksistensi Pelabuhan Sorong akan memberi peluang investasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar. Ke depan akan mengurangi pengangguran hingga 95 ribu pencari kerja di Kabupaten Sorong. (Yacob Nauly)

Sumber :
Suara Karya

Menteri PU Kunjungi Pelabuhan Kontainer Arar




Sorong, lenterapapuabarat.com (17/05/2012) - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Joko Kirmanto mengatakan, Kementerian PU mendukung proses pembangunan Pelabuhan Kontainer, Arar yang dibangun di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.

Hal ini disampaikan Menteri PU saat melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Kontainer Arar. Menurutnya, salah satu dukungan Kementerian PU, yakni membangun jalan sepanjang 3 km menuju Pelabuhan Kontainer. Pengerjaan jalan tersebut sedang dilakukan dan direncanakan selesai pada akhir tahun 2013 mendatang.

Sedangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong juga akan membangun jalan sepanjang 20 km menuju ke pelabuhan ini. Sementara pembangunan pelabuhan menjadi tanggung jawab Kementerian Perhubungan. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sorong, Ir. Natanael mengatakan, dalam master plan, pembangunan pelabuhan akan dikerjakan dalam 3 tahap.

Tahap I, kata Natanael, yakni pembangunan dermaga sepanjang 100 meter yang dikerjakan pada 2008-2011 dengan menelan anggaran sebesar Rp. 130 miliar. “Untuk tahap II sejak tahun 2015-2017, sedangkan tahap III pada tahun 2020,” tandasnya. [LTR-04]

Sumber :

Pelabuhan Arar belum Teraliri Listrik


Meski dihadapkan dengan segala keterbatasan yang ada saat ini, tetapi dermaga pelabuhan Arar di Kabupaten Sorong yang dikelola PT Pelindo IV Cabang Sorong sudah memulai aktifitas operasionalnya. Keterbatasan yang saat ini masih cukup terasa yakni, Kantor Pelindo Pelabuhan Arar itu belum memiliki penerangan listrik. Hal ini diakui General Manager (GM) PT Pelindo IV Jusuf Junus saat dikonfirmasi Koran ini kemarin. Dikatakannya, demi peningkatan pelayanan masyarakat, pelayanan pengguna jasa kepelabuhanan Arar, keterbatasan bukan berarti halangan untuk beraktifitas. 

Hal itu dibuktikannya dengan sudah mulainya pelayanan dan operasional di pelabuhan tersebut. Namun demikian, pihaknya mengharapkan adanya kerjasama dan perhatian dari pihak PLN untuk dapat memperhatikan dan mengalirkan listrik di tempat tersebut agar pelayanan dapat lebih maksimal. ”Pada intinya kita kan memberikan pelayanan terbaik, walau dengan keterbatasan kita tetap bekerja, kepada pengguna jasa pelabuhan, terutama masyarakat,”tandasnya. 


Pelabuhan tersebut sudah mulai beraktifitas sejak beberapa waktu lalu, dan bahkan sudah menempatkan pegawai yang berada di sana. Dijelaskan oleh GM Pelindo, pelabuhan Arar sendiri akan dikelola untuk pelayanan barang kimia dasar. Diantaranya barang-barang non cargo yang dimuat dengan angkutan laut. Saat ini, pelabuhan tersebut sudah melakukan aktifitas pelayanan pemanfaatan lahan yang dijadikan tempat pengolahan aspal. Pengolahan aspal sendiri sudah mulai berjalan sejak beberapa pekan lalu dan mulai terlihat normal.
Luasnya lahan yang ada disekitar kantor pelindo juga akan dipergunakan untuk pengolahan industry lainnya, seperti pengolahan batubara yang direncanakan dalam waktu dekat ini segera dilaksanakan. Serta pengolahan bahan industry lainnya yang juga sedang dalam proses pembahasan. ”Memang kita akan optimalkan pelabuhan Arar ini sebagai pelabuhan industri, sehingga akan menjadi pusat industri di Kabupaten Sorong juga untuk memajukan perekonomian pemerintah serta masyarakat,”imbunya.


Seperti, dalam waktu dekat akan dilakukan pembukaan bisnis catering yang ditangani pemerintah daerah dengan sasaran pekerja industry yang ada, bisnis tersebut diprakarsai PT Pelindo selaku pengelola pelabuhan. Sementara itu Kordinator Pelabuhan Arar, Usep Nurdin yang dihubungi Koran ini mengatakan, pihaknya siap menjadi support dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat serta untuk turut serta berpartisipasi dalam peningkatan perekonimian masyarakat. Dalam hal berperan sebagai pengelola pelabuhan yang diharapkan kedepannya dapat mendongkrak perekonomian di Kabupaten Sorong.”Memang kita konsentrasikan untuk pelabuhan kimia dasar dan direncanakan kedepan, pelabuhan ini menjadi cikalbakal dari pelabuhan kawasan,”tandas GM PT Pelindo IV, Jusuf Junus.


Sumber :
RADAR SORONG 

Dermaga Pelabuhan Arar Kelola Penumpukan Batubara

Tifapos, Sorong - Selain menjadi dermaga pelabuhan untuk container barang kimia dasar, seperti semen, beras dan sebagainya, dermaga pelabuhan Arar di Kalin juga akan dioperasionalkan dalam penelolaan penumpukan batubara. Di dermaga tersebut, terdapat  beberapa hektar lahan yang bakal dijadikan tempat penumpukan batubara sebagai salah satu pemfungsian dermaga. Selain menjadi pusat penumpukan batubara dan pengelolaan batubara, dermaga juga akan difungsikan sebagai gerbang keluar masuknya batubara baik yang berasal dari kabupaten sorong dalam hal ini PT Mega Putra, mau pun batubara yang akan didatangkan dari Kalimantan.

 GM Pelindo IV Cab. Sorong
 
batubara dari Kalimantan tersebut akan didatangkan dalam bentuk fisik yang masih akan dikelola kembali di areal penumnpukan dermaga pelabuhan. hal itu, selaras dengan visi dan misi bupati kabupaten sorong yang berencana menjadikan dermaga pelabuhan gerbang dan sumber perekonimian, mau pun pusat konsolidasi barang. Demikian disampaikan general manager (GM) PT Pelindo IV Cabang Sorong, Jusuf Junus kepada Koran ini. Lahan yang akan dijadikan sebagai tempat penumpukan dan pengolahan batubara sendiri, saat ini sudah mulai dipersiapkan. Bahkan pihaknya telah menjalin kerjasama dengan perusahaan pengelola dan pensuplai batubara yang akan menggunakan lahan itu.”Untuk kerjasama sudah kita jalin dan lahannya juga sudah siap dijadikan tempat penumpukan dan pengolahan batu bara,” katanya.

Persiapan lainya juga mulai dilakukan guna menjadikan areal itu sebagai pengolahan batubara. Direncanakan dalam bulan ini suah ada batubara yang akan ditumpuk ditempat tersebut. bahkan, dalam waktu dekat juga aka nada batubara yang didatangkan dari Kalimantan untuk dikelola dan didistribusikan.”Jadi bukan hanya sekedar menjadi penumpukan, melainkan juga setelah diolah batubara akan disitribusikan lagi misalnya ke Jayapura yakni ke perusahaan yang memakai bahan bakar batubara,”ujarnya. Dengan penumpukan dan pengolahan sekaligus penyaluran dengan menggunakan angkutan laut, dipastikan dermaga pelabuhan arar akan menjadi dermaga besar dengan pendapatan yang dapat menopang perekonomian daerah setempat. “Hal ini merupakan terobosan bapak bupati yang cukup memahami bagaimana peningkatan perekonomian dan kemajuan daerah dengan pembangunan dan pemaksimalan pengolahan dermaga pelabuhan,” pungkasnya.

Sumber :

Buka Pelabuhan Arar, Pelindo Pertemukan Pebisnis

Bangun Kawasan Industri Arar, Disiapkan Lahan 6000 Hektar


Terkait telah siap dioperasikannya pelabuhan kontainer Arar yang terletak di distrik Mayamuk Kabupaten Sorong, PT Pelindo IV Cabang Sorong mempertemukan sejumlah pemangku kepentingan hadirnya pelabuhan container tersebut dalam acara Business Gathering yang dilangsungkan di restaurant Aquarius Aimas, Rabu (2/10) yang dihadiri Sekdakab Sorong, Dandim 1704/Sorong, Kajari Sorong, Wakapolres Sorong, pimpinan dan staf PT. Pelindo IV, pimpinan SKPD di lingkup Pemda Kabupaten Sorong, pengusaha serta pimpinan perusahaan yang beroperasi di Kota dan Kabupaten Sorong, dan tamu undangan lainnya. â€Å“Pembangunan pelabuhan Arar sudah cukup lama yaitu mulai tahun 2009. 

Dengan letak yang strategis akan menjadi gerbang perekonomian mengingat masuknya sejumlah barang, 70 persen melalui pelabuhan laut. Oleh karena itu, pelabuhan yang ada akan dikembangkan dengan segala potensi yang ada. PT Pelindo IV berkomitmen memberikan yang terbaik dalam hal pengembangannya, mengingat pelabuhan adalah kawasan bebas namun terbatas,” kata GM PT. Pelindo IV Cabang Sorong, Yusuf Junus. Sekda Kabupaten Sorong, Drs. Sudirman,MSi yang mewakili Bupati Sorong mengatakan, pengembangan kawasan industri Arar, dalam konsepnya sudah dilakukan semenjak tahun 1990-an dan ijinnya keluar pada tahun 1995. Dengan beroperasinya pelabuhan bongkar muat ini, diharapkan waktu bongkar muat dipercepat sehingga cost bisa diminimalisir. 

â€Å“Misalnya yang biasa 2 minggu, dapat dilakukan seminggu, tentunya dapat ditekan biayanya. Untuk mendukung beroperasinya pelabuhan Arar, Pemda Kabupaten Sorong bersama dewan mendukung untuk pembangunan infrastruktur pendukung beroperasinya pelabuhan Arar,” kata Sekdakab Sorong. Untuk pengembangan kawasan industry Arar, Sekda mengatakan, Pemkab Sorong telah menyiapkan lahan seluas 6000 hektar guna menopang pengembangan kawasan industry Arar, dimana saat ini sudah dibangun pelabuhan peti kemas, sejumlah perusahaan melakukan investasi di kawasan industry ini, diantaranya PT Semen Indonesia, pabrik Semen Bosowa, pabrik aspal curah dan lain sebagainya. Menurut Sekda, dibangunannya pelabuhan container Arar, bukan semata untuk pengembangan kawasan pelabuhan, namun juga dikonsepkan dengan pengembangan kawasan industry, sehingga bukan hanya ada pelabuhan dan container, tetapi sarana pendukung lainnya juga dibangun.

Menurut Sekda, infrastruktur pendukung kawasan industry terus disiapkan, salah satunya mengenai kebutuhan akan listrik yang tentunya sangat urgen dalam suatu industry. Karena itu, sejumlah pembangkit tenaga listrik juga dikembangkan. Selain dari gas yang sudah ada, sejumlah pembangkit listrik memanfaatkan tenaga air juga akan dibangun, dalam hal ini memanfaatkan air dari sungai Warsamson. Jadi bukan hanya pelabuhan Arar, kita Pemda Kabupaten Sorong termasuk juga dari dewan, mendukung pengembangan infrastruktur pendukung lainnya. Beroperasinya pelabuhan Arar bukan hanya untuk kepentingan daerah, tetapi juga untuk pengembangan perekonomian masyarakat, nanti dapat berkembang dan menyerap lapangan kerja. Selain itu, berbagai sumber perekonomian akan berkembang, dan tentunya berbagai sejumlah komoditi yang sebelumnya dijual mahal karena berbagai cost yang dikeluarkan, dapat ditekan sehingga dapat dijual dengan harga yang wajar,” kata Sekdakab Sorong saat menghadiri acara Business Gathering yang dilaksanakan PT. Pelindo IV di Aimas. 

Sementara itu, Direktur Personalia dan Umum PT Pelindo IV Pasoroan, Herman Harianja, dalam kesempatan yang sama mengatakan, untuk pengembangan pelabuhan Arar, berbagai promosi telah dilakukan pihaknya di berbagai Negara, diantaranya Australia, Belanda dan Amerika Serikat untuk menarik sejumlah investor masuk menanamkan investasinya di Sorong. â€Å“Adanya kawasan industri sangat mempercepat pembangunan dan perekonomian masyarakat. Sebagian besar industri ada di pulau Jawa, karena itu pemerintah kiranya dapat merelokasi industri tersebut di Sulawesi, Maluku dan termasuk di Papua sehingga kontribusi ke negara dari wilayah timur Indonesia juga besar, kata Harianja.

Sumber

Dermaga Arar Sorong Jadi Pelabuhan Utama Peti Kemas PB

Sorong – Provinsi Papua Barat akan segera memiliki pelabuhan khusus yang mampu menampung peti kemas mencapai 10 sampai 20 ribu buah. Pelabuhan tersebut berlokasi di pantai Arar, mencapai 300 hektar, memang disiapkan sebagai pelabuhan utama bongkar muat peti kemas yang akan keluar masuk ke semua kabupaten/ kota Se-Papua Barat.

Menteri Pekerjaan Umum Ir Joko Kirmanto,Selasa (15/5) kemarin meninjau langsung salah satu mega proyek yang merupakan bagian dari upaya percepatan pembangunan di Papua Barat.

“Sudah diputuskan oleh Kementrian Perhubungan bahwa dermaga Arar menjadi pelabuhan peti kemas. Kementrian PU juga bertanggungjawab untuk mendukung ini, yakni menyiapkan akses jalan menuju kesini,” kata Joko kepada wartawan di sela-sela peninjauan.

Kementrian PU akan membangun jalan utama menuju dermaga Arar sejauh 23 Km. Jalan tersebut memiliki struktur khusus yang tahan terhadap beban yang berat, mengingat ruas jalan ini akan dilewati oleh kendaraan pengangkut peti kemas yang memiliki bobot mencapai puluhan ton.

“Tanggung jawab Kementrian PU sepanjang 23 km, sedangkan 4 kilo tanggung jawab kabupaten (Sorong),” timpal menteri.

Saat ini tahap pertama pembangunan dermaga Arar sudah rampung. Namun pengoperasiannya masih harus menunggu penyelesaian jalan menuju pelabuhan tersebut. Karena itu Joko menegaskan akses jalan pun harus secepatnya diselesaikan.

“Akhir 2013 ini jalan sudah harus selesai agar dermaga ini bisa berfungsi maksimum, jangan sampai nanti 2013 Bapak Presiden datang resmikan, masih ada yang kata-kata disayangkan karena jalannya ternyata belum kelar semua,“ tandas Joko dihadapan Pimpinan Balai Bina Marga dan para kontraktor.

Sesuai jadwal, Menteri PU hai ini akan bertolak ke Waisai, Raja Ampat untuk menghadiri seminar percepatan pembangunan di Papua Barat melaui pengadaan Infrastruktur yang di gelar Gapensi PB.

Sumber: Cahaya Papua, Rabu 16 Mei 2012  
 

Tongkang dan LCT Diarahkan ke Pelabuhan Arar



Guna peningkatan pelayanan serta untuk mengurangi tingkat kepadatan antrian kapal yang hendak sandar di dermaga Sorong, kapal jenis Tongkang dan LCT rencananya akan diarahkan untuk sandar di pelabuhan Arar. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kapal di pelabuhan Sorong. Saat ini, pelabuhan Arar sudah dilengkapi dengan system pelayanan dan kesiapan yang sama halnya dengan di pelabuhan Sorong. Demikian disampaikan General Manager (GM) PT Pelindo Cabang Sorong, Jusuf Junus melalui Manager Pelayanan Barang dan Aneka Usaha (PBAU) Pelindo Cabang Sorong, Hardi yang ditemui Radar Sorong di ruang kerjanya, Kamis (21/11).

Diungkapkannya, rencana tersebut akan direalisasikan setelah melakukan kordinasi dengan pihak-pihak kapal yang dimaksud. Tujuannya, mengurai tingkat kepadatan antrian yang saat ini sudah mencapai 18 jam di dermaga Sorong sehingga diharapkan akan meningkatkan pelayanan, terutama untuk kapal barang pengangkut peti kemas yang mensuplay barang ke Sorong. Dampaknya, tingkat pendistribusian akan semakin meningkat, dan tentu akan meningkatkan perekonomian di masyarakat dengan pendistribusian yang lebih cepat. Tentunya hal itu akan dibarengi dengan proses pembongkaran yang juga akan semakin ditingkatkan. ”Kalau antrian kapal bisa kita kendalikan dengan mengarahkan kapal Tongkang dan LCT ke pelabuhan Arar, tentunya akan mengurangi waktu antrian, pembongkaran container dan berdampak positif pada pendistribusian barang ke pasaran,” tuturnya.

Rencana diarahkannya kapal tersebut mengingat lokasi pelayanan di dermaga Arar kini sudah memadai. Sebelumnya, kapal pengangkut semen curah juga sudah sandar dan beroperasi di dermaga Arar. Dalam kegiatan bongkar semen curah itu, terbukti berjalan mulus dan lancar. Ke depannya, direncanakan barang-barang non peti kemas juga akan diarahkan ke pelabuhan Arar. Meski diakuinya, pebisnis masih memikirkan tingginya biaya angkut jika barang dibongkar di dermaga Arar. â€Å“Kalau pelayanan, biaya dan sebagainya sama dengan di pelabuhan sorong, hanya memang kita masih terus melakukan kordinasi terkait rencana ini,” tukasnya.

KMP Kalabia




KMP. Kalabia merupakan Kapal Ferry Ro-Ro kapasitas 750 GT (1050 GT Final) pesanan Ditjen Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI. KMP Kalabia nantinya akan beroperasi di Wahai – Fak Fak. Saat ini KMP Kalabia bersandar di Dermaga Perintis Kawasan Industri Arar Kabupaten Sorong,  Papua Barat.


Menurut informasi yang penulis dapatkan dari pihak Galangan Kapal DKB Cabang Palembang yang ikut dalam pelayaran KMP. Kalabia dari Palembang menuju Sorong, bahwa KMP. Kalabia akan diresmikan dan diserahterimakan oleh Menteri Perhubungan kepada pihak ASDP untuk segera dioperasikan.




Adapun spesifikasi kapal Ferry Ro-ro 750 GT yang bernama KMP. KALABIA tersebut, sebagai berikut:

Panjang Keseluruhan (LOA) :  56,02 M
Lebar (B)                                 :  14,00 M
Tinggi Geladak (D)                 :  03,80 M
Tinggi Sarat (T)                       :  02,70 M
Klas                                          :  BKI













Berita Terkait :
DKB  

Kegiatan Perbaikan & Pemeliharaan Fasilitas Pelabuhan Arar (FOTO-FOTO)

Kendaraan Operasional

Kegiatan Oleh PT. Permata Drilling International


Bro Desmon...


Bro Elvis...


Makan Bersama

Kiri - Kanan :
Yosephus, Desmon, Elvis, Agus Morin (Pace Security),
Waya, Asep Nurdin (Ini atasan kami, orangnya low profile yah...)

PELINDO IV CABANG SORONG (PORT OF ARAR)

TERMINAL ARAR




Port Of Arar merupakan pelabuhan yang dibangun sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2007, Tanggal 16 Mei 2007. Tentang Rencana Aksi Pembangunan Infrastruktur Transportasi Dalam Rangka Percepatan Pembangunan Provinsi Papua Dan Provinsi Papua Barat Tahun 2007-2009.

Pembangunan Transportasi Laut diprioritaskan pada :

  • Pembangunan Pelabuhan Nasional di Jayapura, Manokwari, Sorong, dan Biak;
  • Pembangunan Pelabuhan Arar diSorong diarahkan menjadi Pelabuhan Internasional.
 
 Jembatan

Pada tanggal 02 Oktober 2013 di Hotel Aquarius Aimas Kabupaten Sorong, telah diadakan Business Gathering pengoperasian Pelabuhan Arar oleh PT. Pelindo IV Cabang Sorong dan dihadiri oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong, Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan, Tokoh Tokoh Masyarakat Adat, dan beberapa perusahaan sebagai undangan.




Direktur Personalia dan Umum PT. Pelindo IV Pasoroan Herman Harianja sebagai pembicara utama pada acara Business Gathering, memaparkan dengan presentasi yang sangat menarik beragam informasi up to date seputar berita nasional dan dunia saat ini yang sedang terjadi.




Dermaga

Sampai saat ini Pelabuhan Arar masih dijadikan masyarakat sebagai pintu masuk menuju Pulau Pasir Putih yang dijadikan lokasi wisata oleh masyarakat setempat.

Berita Terkait Pelabuhan Arar :

Kamis, 30 Januari 2014

PELINDO IV

 

GREAT PEOPLE


Dikelola oleh SDM yang profesional dibidangnya, kami siap melayani dan mendukung anda sepenuh hati.

GREAT PORT

Terbentang dari Kalimantan Timur hingga Papua, Pelabuhan-pelabuhan kami siap memfasilitasi bisnis anda.


GREAT POTENTIAL



Indonesia Timur memiliki potensi hinterland yang luar biasa dan potensi yang baik untuk berinvestasi.

 Tentang Perusahaan


Pendirian PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) tidak terlepas dengan sejarah mengenai kebijakan sistem pengelolaan pelabuhan laut di Indonesia. Sebelum tahun 1983 pengelolaan pelabuhan laut yang diusahakan dilaksanakan oleh 8 (delapan) Badan Usaha berbentuk Perusahaan Negara yaitu PN. Pelabuhan I – VIII.
Pada tahun 1983 sejalan dengan kebijakan tatanan kepelabuhanan nasional yaitu pemerintah menetapkan adanya 4 (empat) pintu gerbang perdagangan luar negeri nasional, maka dilakukan merger 8 Badan Usaha PN. Pelabuhan menjadi 4 (empat) Badan Usaha yang berstatus Perusahaan Umum (Perum), salah satu diantaranya adalah Perum Pelabuhan IV.
Perum Pelabuhan IV merupakan hasil merger PN. Pelabuhan V, VI, VII, dan VIII, ditambah dengan 6 (enam ) pelabuhan yang tidak diusahakan di Propinsi Irian Jaya, yang pendiriannya didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 Tahun 1983 yo PP. No. 7 Tahun 1985. Selanjutnya pada tahun 1992, berdasarkan PP. 59 tahun 1991 status Badan Usaha Perum dialihkan menjadi Persero yaitu menjadi PT. Pelabuhan Indonesia IV yang dikuatkan dengan Anggaran Dasar Perusahaan yang pengesahannya melalui Akta Notaris Imas Fatimah, SH No. 7 tanggal 1 Desember 1992.

Produk

Bidang usaha PT Pelabuhan Indonesia IV meliputi beberapa kegiatan usaha yaitu:
Penyediaan dan/atau pelayanan kolam-kolam pelabuhan dan perairan untuk lalu lintas dan tempat berlabuhnya kapal; Penyediaan dan/atau pelayanan jasa-jasa yang berhubungan dengan pemanduan (pilotage) dan penundaan kapal; Penyediaan dan/atau pelayanan Dermaga dan fasilitas lain untuk bertambat, bongkar muat petikemas, curah cair, curah kering, multi purpose, barang termasuk hewan (general cargo) dan fasilitas naik/turunnya penumpang dan/atau kendaraan; Penyediaan pelayanan jasa bongkar muat, petikemas, curah cair, curah kering (general cargo), dan kendaraan; – Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal petikemas, curah cair, curah kering, multi purpose, penumpang, pelayanan rakyat, dan Ro-Ro; Penyediaan dan/atau pelayanan gudang-gudang dan lapangan penumpukan dan tangki/tempat penimbunan barang-barang, angkutan bandar, alat bongkar muat, serta peralatan pelabuhan; Penyediaan dan/atau pelayanan tanah untuk berbagai bangunan dan lapangan, industri dan gedung-gedung/bangunan yang berhubungan dengan kepentingan kelancaran angkutan multi moda; – Penyediaan dan/atau pelayanan listrik, air minum dan instalasi dan limbah serta pembuangan sampah; Penyediaan dan/atau pelayanan jasa pengisian BBM untuk kapal dan kendaraan di lingkungan pelabuhan; Penyediaan dan/atau pelayanan kegiatan konsolidasi dan distribusi barang termasuk hewan; Penyediaan dan pengelolaan Jasa Konsultasi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kepelabuhanan; Pengusahaan dan penyelenggaraan depo petikemas dan perbaikan, cleaning, fumigasi, serta pelayanan logistik; Pengusahaan kawasan pabean dan tempat penimbunan sementara.

Layanan

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) membagi segmen usahanya menjadi beberapa bagian diantaranya :

A.Pelayanan Kapal, yang meliputi :
Penyediaan dan pelayanan Jasa Labuh (anchorage service)
Penyediaan dan Pelayanan Jasa Pandu (Pilotage)
Penyediaan dan Pelayanan Jasa Tunda
Penyediaan dan Pelayanan Jasa Tambat
Penyediaan air bersih untuk kapal


B. Pelayanan Barang
Jasa Bongkar Muat
Tenaga Bongkar Muat
Pemanfaatan Gudang
Lapangan Penumpukan
Dermaga
Pemadam Kebakaran


C. Pelayanan Rupa-Rupa Usaha
Untuk Pelayanan selain kapal dan barang, PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) juga menyediakan pelayanan lain yaitu : Pelayanan Terminal Penumpang, Pas Pelabuhan, Terminal Konvensional (stevedoring, cargodoring, receiving/delivery), Terminal Petikemas (Pelayanan paket FCL/LCL,penumpukan petikemas, gudang CFS, Delivery/receiving petikemas, dermaga,dsb), Pengusahaan Peralatan (pemanfaatan alat mekanik dan non-mekanik), dan Pelayanan TBL (pemanfaatan tanah, pemanfaatan bangunan, pelayanan listrik).

Branches

  • Cabang Marauke
  • Cabang Jayapura
  • Cabang Biak
  • Cabang Fak-Fak
  • Cabang Sorong
  • Kawasan Bandanaira
  • Cabang Manokwari

  • Cabang Ambon
  • Cabang Ternate

  • Cabang Makassar
  • Terminal Petikemas Makassar
  • Cabang Paotere
  • Cabang Pare-pare
  • Cabang Kendari
  • Cabang Pantoloan
  • Cabang Toli-toli
  • Cabang Gorontalo
  • Cabang Manado
  • Cabang Bitung
  • Terminal Petikemas Bitung

  • Cabang Samarinda
  • Cabang Balikpapan
  • UPK Bontang
  • UPK Sengata
  • UPK Tj. Redeb
  • Cabang Tarakan
  • Cabang Nunukan
Sumber: